Kegiatan Andalas Forum IV di Banda Aceh
Kegiatan GAPKI Aceh, Tema Peningkatan Kesejahteraan Petani Melalui Hilirisasi & Korporatisasi Petani
6. Perlu terus didorong pentingnya petani bermitra melalui koperasi petani dengan perusahaan sebaik-baiknya. Pembiayaan melalui kebun inti plasma dan ada perjanjian MoU perusahaan Inti dan Koperasi yang isinya: Single Management, Perusahaan Inti Wajib Beli TBS Koperasi, Harga TBS berdasarkan Harga Disbun. Perusahaan inti memberikan corporate guarantee (lancar pembayarannya) dan cash deficit guarantee atas pembiayaan koperasi sampai pelunasan.
7. Penetapan Harga TBS dalam Perspektif Kemitraan merupakan masalah penting dalam kemitraan antara petani dan industri. Diperlukan pedoman yang jelas tentang perhitungan harga TBS dan regulasi yang transparan. Hal ini akan memastikan bahwa petani dan industri memperoleh azas sesuai dengan kontribusi mereka dalam rantai pasok kelapa sawit.
8. Dinamika Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan: Kebijakan industri kelapa sawit di Aceh dan di seluruh Indonesia harus berfokus pada aspek keberlanjutan. Kolaborasi erat antara pemerintah, industri, dan akademisi penting untuk memastikan bahwa pengembangan industri kelapa sawit dengan kultur teknis terbaik (Best Practice) tidak merugikan lingkungan dan masyarakat setempat. Pendidikan tinggi harus memainkan peran kunci dalam persiapan sumber daya manusia industri yang berkomitmen pada praktik berkelanjutan.
9. Pemetaan Digital Terkait Kebijakan RTRW: Pemetaan digital adalah alat penting dalam perencanaan dan pengembangan industri perkebunan kelapa sawit. Pemerintah sangat diharapkan mengintegrasikan pemetaan digital dalam kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan mendukung program peremajaan sawit rakyat. Hal ini akan membantu menghindari tumpang tindih dengan kawasan hutan dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan industri.
10. Penyelesaian Konflik Lahan: Konflik lahan antara industri perkebunan kelapa sawit dan kawasan hutan menjadi salah satu tantangan utama. Pemerintah perlu berperan aktif dalam menyelesaikan konflik ini dengan cara yang adil dan berkelanjutan. Hal ini akan menciptakan lingkungan hukum yang stabil bagi industri dan melindungi keanekaragaman hayati serta hak-hak masyarakat setempat.
Rekomendasi:
Untuk para pemangku kepentingan, pemerintah dan industri, berikut adalah rekomendasi untuk mendorong perkembangan industri kelapa sawit yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani:
1. Kolaborasi dan Kemitraan yang Kuat: Mendorong kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, industri, dan petani dalam implementasi program PSR dan pengembangan sarana prasarana yang diperlukan.
2. Transparansi dan Keadilan Harga TBS: Menerapkan regulasi yang transparan dan jelas dalam penetapan harga TBS, serta memastikan bahwa harga yang ditetapkan adil dan sesuai dengan kontribusi petani.
3. Keberlanjutan dan Pendidikan Tinggi: Mendukung kerjasama antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah dalam melatih dan mempersiapkan SDM yang berkualitas tinggi dengan komitmen pada praktik kultur teknis terbaik dan berkelanjutan.
4. Pemetaan Digital dan Tata Ruang yang Terintegrasi: Memastikan pemetaan digital terintegrasi dalam kebijakan RTRW untuk optimalisasi penggunaan lahan dan dukungan terhadap program peremajaan sawit rakyat.
5. Penyelesaian Konflik Lahan yang Adil: Aktif menyelesaikan konflik lahan antara industri perkebunan kelapa sawit dan kawasan hutan dengan cara yang adil, melindungi keanekaragaman hayati, dan hak-hak masyarakat setempat.
Andalas Forum IV 2023 adalah kesempatan penting untuk memajukan industri kelapa sawit di Aceh dan Indonesia secara keseluruhan, sambil memastikan bahwa keberlanjutan dan kesejahteraan petani menjadi fokus utama dalam perkembangan sektor ini.(*)
Read more info "Kegiatan GAPKI Aceh, Tema Peningkatan Kesejahteraan Petani Melalui Hilirisasi & Korporatisasi Petani" on the next page :
Editor :Erliandy, ST
Source : Sumber: GAPKI ACEH.